Sabtu, 28 Mei 2011

“NELAYAN, BERTARUNGLAH,,,!”


BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai negara kepulauan, Indonesia yang memiliki kurang lebih 17.000 pulau yang tersebar dari sabang sampai marauke. Begitu juga dengan mata pencaharian penduduknya, terutama penduduk pesisir pantai yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Letak Indonesia yang sangat strategis juga menjadi penyebab Indonesia memeliki kekayaan alam yang sangat melimpah terutama sumber daya lautnya. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa dari pemberdayaan hasil kelautan sangat menopang perekonomian Indonesia saat ini. Tetapi dengan kekayaan alam yang melimpah seperti ini tidak diimbangi oleh sumber daya masyarakat dan pemerintahannya. Selain itu negara kita juga tertinggal dalam bidang teknologi dengan negara-negara tetangga sehingga ibarat kata nelayan-nelayan kita sering kalah skak dalam hal eksploitasi sumber daya laut. Ketidaksejahteraan nelayan-nelayan kita diperparah oleh kebijakan pemerintah yang kurang kuat dan mendukung para nelayan. Pemerintah tidak membatasi gerak-gerik nelayan besar yang menggunakan kapal dengan mesin dan alat pancing tertentu yang menyebabkan nelayan-nelayan kecil kurang mendapat hasil. Biasanya kapal-kapal tersebut merupakan milik perusahaan besar yang tujuannya untuk diekspor atau bahkan mungkin perusahaan ilegal. Pemerintah hendaknya membuat kebijakan yang tepat bagi nelayan sehingga para nelayan tidak mendapat kesulitan dalam melakukan aktivitasnya. Pemerintah juga harus bersikap tegas dalam menangani masalah-masalah kapal-kapal asing yang masuk kedaerah perairan Indonesia dan memberi sanksi yang tegas bagi kapal-kapal tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

Permasalah Besar Para Nelayan Indonesia
Sebagian besar permasalahan yang dihadapi oleh nelayan di Indonesia adalah cuaca ekstrem yang melanda perairan Indonesia sekitar awal tahun 2011 ini. Pendapatan mereka menurun ketika pemerintah mengklaim bahwa cuaca di lautan Indonesia sedang tidak bersahabat. Langkah awal pemerintah untuk menangugulangi hal tersebut adalah mensubsidi beras selama 14 hari kepada para nelayan. Hal ini dianggap sebagai penanggulangan jangka pendek. mereka merasa pemerintah tidak adil terhadap apa yang pemerintah berikan. ketidakadilan tersebut dapat terlihat pada saat ini, yaitu ketika masyarakat kita sedang mengalami kesulitan (khususnya para nelayan) justru pemerintah pusat sedang ribut akan pembangunan gedung baru DPR. Sebelumnya, sekitar tahun 2010 pemerintah telah melakukan restrukturisasi pengadaan kapal motor. Namun sebagian nelayan menganggap bahwa pengadaan kapal motor tersebut salah sasaran dalam pelaksanaannya.
Permasalahan yang sedang dihadapi nelayan harus segera diatasi. Misalnya permasalahan tentang peralatan berlayar dalam mencari ikan yang masih tradisional. Begitu pula kurangnya sarana dan prasarana dalam mengembangkan hasil tangkapan ikan dan juga mahalnya harga bahan bakar kapal para nelayan berupa solar. Permasalahan lainnya yang begitu penting adalah pemerintah Indonesia belum mempunyai sistem informasi yang akurat dan canggih tentang perubahan iklim dan cuaca di Indonesia. Jika pemerintah memiliki alat canggih pendeteksi iklim dan cuaca serta pemerintah memberikan sistem GPS kepada setiap kapal yang dimiliki para nelayan, mungkin para nelayan itu tidak akan nekat untuk mencari tangkapan ikan di cuaca dan iklim yang ekstrem itu. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kondisi seperti itu membuat nelayan enggan mendengarkan instruksi dari pemerintah. Seharusnya pemerintah memberi perhatian yang lebih kepada nelayan dengan memperhatikan nasib para nelayan seperti memberikan subsidi berupa alat-alat melaut yang dibutuhkan. Biasanya nelayan mengalami kesulitan dalam memasarkan ikan dengan harga yang layak. Sebab sebagian pembeli seenaknya menentukan harga padahal untuk mendapatkan ikan tersebut butuh perjuangan yang tidak mudah. Para nelayan berharap agar pemerintah mau bekerjasama dan membantu nelayan, misalnya dalam hal pemasaran atau subsidi alat nelayan. Dengan demikian hidup nelayan lebih terbantu dan terjamin.


Kebijakan Strategis Pemerintah Indonesia
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keberlangsungan masyarakat khususnya di daerah pesisir, pemerintah seharusnya memberlakukan sistem kepekaan terhadap sistem dan teknologi yang digunakan para nelayan untuk mencari tangkapan ikannya. Hal tersebut berkaitan langsung dengan kebijakan strategis pemerintah. Antisipasi terhadap permasalahan yang dihadapi para nelayan adalah bentuk kesiapan jangka panjang nelayan untuk mengurangi kegagalan panen tangkapan ikan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa tindakan strategis yang seharusnya pemerintah lakukan untuk menangani permasalahan yang timbul.
1. Dalam penanganan permasalahan diatas, pemerintah seharusnya membuat sebuah program, dimana program tersebut mencakup beberapa aspek. Sebagai contoh memberikan pelatihan melalui BLK dan juga pemberian dana talangan (pinjaman) melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).
2. Pemerintah membuat standar kelayakan pemakaian kapal, seperti kapal-kapal yang dinilai tua dan tidak layak pakai lagi tidak boleh berlayar. Selaian itu, kapal-kapal nelayan yang sekarang ini rata-rata masih menggunakan kapal kecil, alangkah lebih baik untuk diganti dengan kapal yang lebih besar dan lebih modern sehingga bisa mencari ikan yang lebih banyak.
3. Pemerintah harus bisa menyediakan alat-alat teknologi yang canggih dan modern, hal ini berguna untuk mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca yang terus menerus berubah secara ekstrem.
4. Pemberian sistem GPS terhadap kapal-kapal nelayan untuk mempermudah terhadap penangkapan ikan dan tanpa harus bekerja keras.
5. Pemberdayaan istri nelayan untuk turut mengembangkan perekonomian keluarga. Istri nelayan bisa mengembangkan usaha pengolahan hasil tangkapan hasil laut untuk diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi serta bisa melalui kelompok usaha atau koperasi nelayan, sehingga perekonomian keluarga nelayan tidak hanya bertumpu pada suami saja. Koperasi nelayan juga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan produk dari nelayan.
Beberapa kebijakan yang disebutkan diatas merupakan kebijakan yang bersifat jangka panjang. Keberadaan pemerintah di tengah-tengah masyarakat sangat diperlukan dan memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat (khususnya nelayan) untuk mendukung kebijakan yang telah dibuat pemerintah. Keberhasilan kebijakan pemerintah dapat diukur ketika sebuah kebijakan tetsebut diinterpretasikan serta dengan transparansi yang jelas dan akuntabilitas kebijakan. Proses evaluatif kebijakan memerlukan tindakan, kerja sama dan proses aktualitas. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat tersebut memberikan peluang kepada para nelayan agar keberhasilan panen ikan melimpah dan kelayakan hidup nelayan terpenuhi dan terjamin.
Keterlibatan dari dinas perikanan dan kelautan serta para akademisi juga diperlukan dalam upaya menanggulangi permasalahan yang di hadapi oleh nelayan. Pemerintah bisa lebih mendayagunakan para penyuluh-penyuluh perikanannya untuk lebih berkreasi mengatasi permasalahan nelayan. Peran serta masyarakat umum, misalnya LSM juga bisa membantu dalam upaya mengatasi permasalahan.
Lembaga legislatif harus membuat tata peraturan dimana subtansinya adalah untuk melindungi para nelayan di Indonesia misalnya, adanya aturan mengenai kapal-kapal asing yang secara illegal masuk kedalam wilayah perairan Indonesia.

BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, begitu banyak hal yang mempengaruhi tingkat produkrivitas nelayan dalam usaha mencapai kesejahteraan hidupnya dalam hal ini dalam mencari ikan. Masalah-masalah yang ada diantaranya adalah cuaca,perlengkapan berlayar,kebijakan Pemerintah yang kurang pro nelayan.
Seharusnya Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kelautan dan Perikanan lebih tanggap terhadap persoalan yang dihadapi oleh para nelayan. Pemerintah hendaknya memberikan fasilitas-fasilitas ataupun memberi kemudahan bagi para nelayan untuk mengakses keperluan-keperluan yang dibutuhi oleh para nelayan. GPS misalnya, GPS ini dapat digunakan oleh para nelayan untuk memberi kemudahan dalam hal pencarian ikan. Juga bisa melalui bantuan untuk perbaikan kapal-kapal nelayan yang lebih modern.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More