Minggu, 26 September 2010

‘’Pengaruh Budaya Pop Terhadap Pembentukan Pola Pikir Pemuda dan Mahasiswa’’

Resume Studium General
‘’Pengaruh Budaya Pop Terhadap Pembentukan Pola Pikir Pemuda dan Mahasiswa’’
Stadium general yang diadakan Fisip Study Club beberapa waktu lalu mengambil tema mengenai ‘’Pengaruh Budaya Pop Terhadap Pembentukan Pola Pikir Pemuda dan Mahasiswa’’ dengan pembicara Drs, Turtiantoro, M.si dan Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.sc. Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.sc bertindak sebagai pembicara pada sesi pertama, beliau mengurai banyak mengenai hakikat kebudayaan. Kebudayaan merupakan norma dan tata nilai, perilaku berpola(adat istiadat, upacara) dan artefak fisik. Kemudian kebudayaan adiluhung merupakan hasil terbaik oleh pikir dan rasa manusia, puncak cipta karsa pujangga, dan proses dan produk kontemplasi atau perenungan.
Kebudayaan pop mengandung arti perlawanan terhadap kemampuan, rekayasa kapitalisme mengelabuhi kesadaran rakyat, kreativitas minimal keseharian. Budaya pop mempunyai dampak negatif yaitu mental menerobos, hedonisme, kedangkalan pemikiran dan pragmatisme. Akan tetapi kebudayaan pop juga membawa dampak yang positif yaitu kebebasan berkreasi, tuntutan zaman, loncatan katak, danzig zengging. Manusia yang berkebudayaan bisa diterapkan bila mengembangkan potensi secara maksimal. Beliau membagi tahapan dari manusia yang berfikir, manusia yang berkarya hingga manusia yang berorientasi ekonomi. Budaya pop merupakan produk tripartil sains- teknologi-industri, yang terfragmentasi mekanitik.
Kemudian pada komonitas punk, mereka menganggap peniti sebagai anting’’ bukan untuk menautkan kelompok. Komonitas punk juga bisa berarti sebagai lambang perlawanan, budaya tandingan.
Dalam memandang atau menilai suatu kebudayaan baru yang masuk ke kebudayaan kita bisa bersikap ‘’both and’’ atau memadukan kebudayaan itu dan menyaring kebudayaan yang sesuai dengan jadi diri kita. Kita jangn bersikap ‘’either or’’ atau memelih salah satu.
Kumudian pada Sesi kedua dengan pembicara Drs, Turtiantoro, M.si mengurai kaitannya sumpah pemuda dengan budaya pop. Beliau mengurai peranan pemuda pada zaman dahulu dengan pemuda sekarang. Dimana pada zaman dahulu pemuda bisa bersatu dan mencetuskan sumpah pemuda sebagai titik kebangkitan pemuda untuk merdeka dari penjajahan. Akan tetepi kondisi pemuda sekarang jauh berbedadari dahulu, seiring dengan perkembangan zaman banyak pemuda sekarang yang cenderung tidak mau bekerja keras, dan mencari yang instan terkesan mau enaknya saja, kadang kita terpengaruh dengan kebudayaan barat dan kurang bisa menyaring kebudayaan itu.
Yang perlu kita lakukan adalah menjaga, merawat, menyempurnakan dan meneruskan apa yang telah ada sekarang. Jangan sampai apa yang telah diparjuangkan para pahlawan dahulu kita sia-siakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More